Sabtu, 18 Mei 2013

Tentang Nurul



Tidak seperti beberapa Untiversitas, fakultas dan jurusan lainnya yang sudah bisa menikmati libur sebelum tahun baru. Liburan semerter pertamaku hanya mendapat jatah kurang dari dua minggu, itupun sebenarnya dokter bagian skill lab dan PBL (Problem Based Learning) sudah cukup bersabar dengan angkatan kami. Hari ini seharusnya mahasiswa kedokteran tingkat pertama mengambil jadwal sekaligus buku untuk blok4, yaitu blok the cell. Situasi saat itu tidak memungkinkan, aku terlanjur membeli tiket pesawat yang baru berangkat beberapa hari lagi. Aku berharap teman di kelas baruku semester dua nanti ada yang berbaik hati dapat mengambilkan buku blok ku.

                Hp ku mulai penuh dengan pesan singkat juga broadcast yang berisi agar mahasiswa Pendidikan Dokter 2012 segera ke kampus. Aku bingung, namun ada sebuah pesan singkat yang aku terima.
“Teman-teman kelas B09, buku blok sudah Nurul ambil ya, nanti kalau sudah kembali dari liburan ambil sama Nurul ya!”. Nurul? Ohiya aku ingat, dulu aku sempat mengenalnya saat masa orientasi pengenalan kampus kami, saat itu kami sekelompok. Aku balas pesan singkatnya “Ok rul, makasih ya rul”.

                Hmm sebenarnya siapa sih Nurul itu? Baiklah, aku akan mendeskripsikan Nurul menurut sudut pandangku sendiri, kalau dilihat dari luar Nurul itu terlihat seperti anak baik-baik, pakaiannya pun sangat islami bisa dibilang sya’i dia juga anak yang sangat rajin, kenapa saya bisa bilang dia rajin? bayangkan saja, Dia merelakan liburannya untuk ke kampus mengambil buku blok, walaupun Nurul bukan anak Banda Aceh, dan jika ada tugas seperti work plan atau laporan praktikum seminggu sebelum dikumpulkan biasanya sudah selesai, setiap  tutorial ia juga memiliki banyak bahan dari berbagai sumber yang terprecaya. Tak diragukan lagi, Nurul anak yang rajin.


(perhatikan gadis jilbab hitam kanan attas yg merem, itulah nurul)

                Gadis ini  berasal dari daerah yang bernama Bener Meriah. Oke mungkin kalian tidak familiar dengan daerah yang bernama Bener Meriah, awalnya  aku pun tidak tahu, bahkan aku senpat mengira bahwa nama kotanya Bandar Meriah, atau Bendar Meriah. Belakangan aku baru tahu kalau Bener Meriah ini adalah suatu nama daerah di bagian Aceh, pemekaran dari wilayah Aceh Tengah yang berada  dekat Takengon. Bener Meriah dapat ditempuh kira-kira 7 jam dari Banda Aceh.  Bersuhu cukup rendah, berbeda dengan kebanyakan kabupaten kota di Aceh ini yang cukup panas. 

                Karena sekelas, mau tak mau aku pun semakin mengenali Nurul karena kami semakin sering berinteraksi. Nurul mulai nyaman bercerita tentang kehidupannya kepada aku dan teman sekelasku lainnya. Suatu hari, ia bercerita tentang kampung halamannya, karena suhu di Bener Meriah dingin, jadi tidak perlu sering-sering mandi karena saking dinginnya. Sangat berbeda dengan di Banda Aceh. Aku ber “oooh…”. Di Bener Meriah juga masih jarang dokter,  tingkat pendidikan warganya masih sangat rendah, paling tinggi pun guru atau bidan, itupun masih jarang. Di sana juga masih banyak ilmu kebatinan yang dipakai warganya, trend  menggunakan ilmu hitam untuk menyantet orang tak jarang ditemukan. Oleh karena itu, ibunya Nurul yang dipanggil “Mamak” oleh Nurul ini terpaksa bohong kepada tetangganya bahwa sekarang nurul pergi merantau kuliah untuk menjadi guru, untuk menghindari orang sirik yang akan berbuat jahat. Karena di kampungnya belum ada yang menembus fakultas kedokteran.  Wow, masih ada loh santet di 2013!
              
  Semakin lama aku menyadari bahwa Nurul adalah sosok yang “unik”. Oke unik adalah bahasa halus dari aneh. Oke kenapa saya bilang aneh, yang pertama karena di sela-sela kesibukan kuliah, dia menyempatkan diri untuk mengajar di TPA yang berlokasi di Masjid Oman. Pasti kalian bingung, apanya yang aneh dari kegiatan mengajar ini? Justru bagus kan mengajar TPA? Iya tentu saja sangat bagus, namun ‘Ustadzah Nurul’ ini aneh saat mengajar. Suatu hari iya bercerita. “Susah ya menghadapi anak-anak kecil, Nurul capek jadinya. Anak itu pada ribut kalau Nurul ngajar. Kan waktu itu mereka ribut, Nurul bilang kayak gini, Anak-anak jangan ribut ya, kalau ribut nanti ustadzah marah, kalau ustadzah marah nanti keluar asap dari telinga ustadzah, mau liat? Nah anak-anak itu tetap ribut” . well yaiyalah mereka malah semakin ribut, jika aku yang menjadi anak murid TPA malah aku akan semakin ribut, karena aku ingin melihat hal langka. Kapan lagi coba di cuaca yang panas seperti ini bisa melihat asap keluar dari kuping?

Keanehan kedua, gadis yang sangat obsesi menjadi spesialis jiwa justru menurut saya membutuhkan psikiater, kenapa? Waktu kami mengerjakan tugas kelompok, Nurul kembali bercerita bahwa dia pernah bereksperimen ditahun 2013 ini untuk sekali tidak melakukan suatu kewajibannya yang cukup fatal jika ditinggalkan. Katanya saat meninggalkan kewajiban itu rasanya sangat tidak tenang kawan-kawan, tapi Nurul coba sekali saja untuk ditinggalin. Oke kali ini jangan dicontoh.

Ketiga, Nurul adalah anak Bener Meriah yang sangat kuat, terbukti jika terkena pukulan atau cubitan dari si Nurul ini akan sangat sakit dan akan merasa nyut-nyutan. Ah andai saja waktu itu Nurul menerima tawaran aku untuk mengikuti lomba tarik tambang, mungkin tim ku akan mendapatkan posisi sebagai winner bukan sebagai runnerup. Ah sayang sekali dia menolaknya. 

Keempat, dari cerita Nurul sendiri bahwa ia sering menangis jika sendirian, katanya ada sesuatu yang lain dalam tubuhnya yang membuat ia tak bisa menahan tangis di malam hari. Oleh karena itu beberapa kali ia mengikuti terapi Ruqiah. Alhamdulillah sekarang sindrom menangisnya sudah jarang kambuh.

Dan yang kelima keanehan yang semakin sistemik pada jiwa Nurul ini, berbeda dengan kebanyakan orang, Nurul sangat menyukai budaya negara tetangga, taukah kamu negara apa? Ia sangat menyukai negara Malaysia, mulai dari lagu, bahasa, film bahkan dia terobsesi menikah dengan orang Malaysia. What?  Yaudah Rul aku doain kamu mendapatkan Pakchik yang baik hati, dan semoga kasus Manohara si wanita cantik tidak terulang lagi ya. By the way perasaan yang lagi booming tahun ini kan kebudayaan Korea, kenapa Nurul suka Malaysia ya? 

Bagaimanapun Nurul semoga pertemanan kita bisa menjadi semakin baik lagi, dan semoga semua target dan pesan yang ditempel di kamar Nurul bisa terwujud semua ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar