Sabtu, 13 September 2014

Kata orang murabbi itu jodoh
Kalau memang begitu aku tak tahu jodohku yang mana
Tapi aku beruntung sempat menjadi bagian waktu rabu mu
Waktu yang selalu ku tunggu

Ah pedih memang
Setahun rasanya tak pernah cukup untuk menimba ilmu darimu

Saat pulang kampung engkau yang teringat di benak ku
Bahan cerita serta kebanggaan kepada teman teman yang bahkan tidak mengenalmu
Melihat perjuangan dirimu untuk memberi materi
Saat sakit bahkan engkau rela mamakai masker
Engkau juga rela berdesakan ketika memberi materi di kamar sempit kawanku
Tanpa mengeluh sedikitpun, saat itu merubah posisi duduk pun sulit

Ketegasanmu yang kadang mencambukku
Pola pikiranmu yang modern
Tawamu yang renyah
Ilmumu yang banyak

Setiap mendengar lagu sang murabbi yang terbayang juga wajahmu
Semangat untuk menegakkan panji-panji Illahi
Ah jujur aku tak pernah mau membandingkan mu dengan yang lain
Saat perpisahan kemarin, mungkin air mataku yang pertama runtuh
Pertahananku memang sangat rapuh
Memangnya siapa yang rela dipisahkan dari guru, kakak, temannya?

Bagian ini yang paling aku benci
Aku harus rela berpisah
Semoga Allah selalu mengistiqomahkan langkahmu kak
Selamat berjuang di medan dakwah yang baru.
Aku sayang kakak

Semoga di 3 tahun mendatang ketika kita diizinkan bertemu kembali. Hafalan Al-Qur'anku bertambah banyak.

Karena engkau berpesan, hal yang pertama akan kau tanya ketika berjumpa dengan ku nanti adalah berapa hafalan Al-Qur'an mu kini?

Hadiah dari murabbiyahku saat hari lahirku ♥