Rabu, 09 Desember 2015

P U L A N G

cover pulang tere liye.jpgRESENSI NOVEL by: Bunga Fahlevi

Judul Novel                 : Pulang
Penulis                         : Tere Liye
Penerbit                       : Republika Penerbit
Jumlah Halaman          : 400
Tahun Pertama Terbit  : 2015



Novel ini meceritakan berbagai aspek kehidupan, namun yang menjadi fokus dan yang paling ditonjolkan adalah aspek politik dan ekonomi. Pengarang mampu menggambarkan aspek-aspek tersebut ke dalam hal-hal yang sepertinya sudah terjadi dan bersifat nyata bagi pembacanya, mulai dari perselisihan, pertarungan dan pertempuran, penakhlukan berbagai wilayah kekuasaan, dan strategi yang harus dicapai dalam mempertahankan kekuasaan, termasuk kesetiaan serta pengkhianatan dalam pemerintahan. Jika ditinjau dari aspek ekonomi, beberapa istilah baru yang dimunculkan oleh pengarang sangatlah menarik dan menambah wawasan pembaca, seperti shadow economy, cash cow, insider trading, triad, yakuza,dan electronic money.

Bujang, tokoh utama yang berasal dari keluarga sederhana dan hidup di daerah terpencil dengan kedua orangtua. Mamak yang selalu bersikeras mengajarinya agama dan Bapak yang selalu melarang apapun yang berbau agama. Dan kemudian menjadi orang besar, terkenal dengan julukan Si Babi Hutan dikarenakan kegesitannya membunuh babi hutan tinggi besar saat mengawani Tauke Besar berburu di hutan, yang tak lain adalah sosok yang sangat dihormati oleh Bapaknya disaat Bapaknya menjadi tukang pukul yang diandalkan dan sangat disegani setelah ia berada di lingkungan Tauke Besar, Keluarga Tong. Ia menjadi sosok yang kuat, gagah, berani, dan cerdas dalam berbagai hal. Ia juga mempunyai guru hebat yang mengajarinya banyak hal, Frans yang selalu mengurusi pendidikannya, Kopong yang mengajarinya berlatih fisik, Salonga yang mengajarinya perihal menembak, dan Guru Bushi yang ahli dalam melempar shuriken dan memainkan samurai. Terlepas dari hal itu, Bujang juga memiliki sahabat, yakni Basyir yang pada akhirnya berkhianat pada Keluarga Tong, Yuki dan Kiko si kembar cucu Guru Bushi, White putra dari Frans yang merupakan mantan kemiliteran, Parwez yang dipercaya Keluarga Tong dalam mengurusi bisnis dan Edwin si pilot yang selalu terlibat dalam peperangan ketika Bujang, si kembar, dan White melancarkan aksinya.
cover pulang tere liye.jpg
Saat pengkhianatan Basyir, Bujang dan kawan-kawan terdesak dalam pertempuran dan mengharuskannya pergi meninggalkan markas keluarga Tong melalui lorong rahasia yang sengaja dibangun atas usulan Kopong. Sampai bertemulah ia dengan Tuanku Imam yang memberinya pertolongan dan pemahaman agama, sedangkan Tauke Besar meninggal. Sejak saat itu, Bujanglah yang kemudian meneruskan perjuangan sebagai Tauke Besar dan kembali merebut pemerintahan Keluarga Tong dari tangan Basyir. Bujang memenangkan pertempuran dengan mengandalkan orang-orang terdekatnya dan Keluarga Tong yang masih setia dibawah pimpinan Togar. Detik-detik dikalahkannya Basyir oleh Bujang itulah yang membuat Bujang mengerti bahwa pulang yang dimaksud selama ini merupakan pulang pada hakikat kehidupan itu sendiri.

Kelebihan Novel
Novel ini berhasil membuat pembaca seolah-olah berada dalam setiap penggalan kisah yang diceritakan oleh pengarang. Penggalan demi penggalan mampu tervisualisasikan oleh pembaca dengan sendirinya, baik itu keadaan tokoh dan keadaan sekitar tokoh. Banyak inspirasi dan motivasi yang dapat diambil dari novel Pulang ini. Selain itu, novel ini tidak hanya sebagai hiburan bagi pembacanya, namun juga menambah wawasan dan ilmu-ilmu baru.

Kekurangan Novel
Alur cerita yang disajikan terlalu rumit untuk dihubungkan sehingga pembaca harus menganalisa terlebih dahulu cerita mana yang dimaksudkan oleh pengarang pada bagian-bagian berikutnya. Alur yang disajikan juga terkadang membuat ketidakpahaman sehingga pembaca harus membaca ulang bagian yang dimaksud.

Selasa, 23 Juni 2015

yakin mau sia-siain?

ka disyu... gue boleh salat tarawih dirumah ga? | kenapa lu Emangnya? | Gapapa gue cuma lelah aja | ya gapapa, orang ga salat jg gapapa | Hmmm.... | Tp lu yakin mau sia-siain ramadan?

Well, sekarang emang lagi capek secapek capeknya. Kemarin sempet begadang, deg-degan mikirin OSCE sampe kesiangan sahur, cuma sempet makan sesendok sm minum setengah gelas kecil selesai osce tingkat rileks meningkat 80%, abis itu konsul proposal skripsi terus pusing meningkat lagi 90% biasa tiap konsul langsung tension headache. 

Berkali-kali udah ubah sampel, teknik sampel print, salah, konsul lg ubah lagi, ubah lg ubah lagi.... pening pala berbie. Mana udah sempet perbanyak 4 rangkap. akhirnya keuangan pun menipis, pengen deh part time jualan es batu depan gang jadinya T.T buat buka puasa

Iriiii banget sama orang yg pas ramadan udah bebas dari segala kesibukan duniawi, sampai saat ini timeline ramadan masih belum kekejer :"( ya Allah masih belum bisa bagi waktu

balik lagi ke yakin mau sia-siain? Sampe sekarang aku masih belajar, bahwa ramadan bukan hanya tentang kuantitas tapi juga tentang kualitas. Ikhlas, sabar mungkin ini ujian ramadan kali ini.

minggu lalu, tepatnya hari jum'at, ramadan hari ke 2. salah satu kakak angkatan 2010 meninggal. Aku kenal karena almarhumah adalah atasan ku di organisasi lembaga dakwah fakultas di tahun pertamaku.

Kita sama-sama kerja di danus waktu itu. Aku spesialis jualan donat, kaka itu jualan pulsa, kantin jujur dll... kak zizi aku panggilnya, adalah kaka yg imut, macho sekaligus baik banget.

"Dek maafin kaka ya, adek jadi repot bantuin kaka...." |"iya gapapa kak, emang udah tugas anggota danus ga sih nyari uang"

Kak zizi hatinya lembuuuut banget, terus kalo ketemu pasti dia yg sapa duluan, bahkan waktu beliau udah koas, pas ketemu di jalan raya, kita sama2 lagi nyetir padahal, dia nyapa aku setengah teriak dari belakang... sitiiii.... | eeeh iya kaaak

Ketemu dimanapun dengan semangat, adeeeek, lg ngapain disini...? Sapanya ramah sekali

Kaka yang tempat curhat curhatan masalah peruangan danus, kaka yg masyaAllah ga sampe sebulan lalu rasanya masih bertemu beliau dengan wajah cerah.

YaAllah semoga kaka dapet tempat yang baik ya kak disisi Allah, siti sayang kaka, tp Allah lebih sayang kaka. Hari jum'at, bulan ramadan. Merinding banget kak waktu denger kabar itu. Betapa bukan tua syarat untuk mati. Dan semua kita juga pasti akan nyusul kaka nanti cepat atau lambat :"(

Rabu, 20 Mei 2015

ngomongin jomblo


Capek rasanya kalo punya temen dekat yang lagi falling in love, ngitungin detik-demi detik sampai udah berapa hari mereka jadian. Hari ke 7 “Gue udah happy anniversary a week Ti, Lu nggak ngucapin selamat?” Dengan senyum mengembang temanku menghampiri meja sekolahku. “Eh, iyaa selamat yaa....” Sebulan kemudian saat kami lagi bermain bersama “Gue anniversary lagi nih yang ke sebulan, rayain dimana ya Ti nanti apa mie ayam pak haji itu” Tanyanya minta saran dengan muka serius "Eh terserah lu, Dia suka mie ayam kaga?" Jawabku bingung. Terus dua bulan kemudian “Kemaren gue anniv bulan kedua, kok Dia datar-datar aja sih? Apa lupa? Bete banget nih… Apa Dia ada cewe lain sekarang? Mungkin nggak Ti? TIDAKKK!!”

Ada lagi tipe ke2 orang yang diciptakan tidak bisa jomblo. Orang bilang jomblo kayak gini itu opportunitis. Sampe kita tidak tahu standar pasangannya seperti apa. Ketika dia lagi “Kosong” Siapa saja yang bilang cinta sama orang tipe ini dengan memberikan sedikit gombalan dua hari kemudian langsung “Jadian”. Orang kayak gini biasanya gatel-gatel kalo nggak pacaran. Ngitungin udah berapa lama ngejomblo. “Coba lu bayangin udah setahun gue nggak punya pacar Ti!” Sambil ekspresif banget, macam lagi ikut lomba baca puisi tujuh belas agustusan. Aku manggut-manggut sok mengerti sambil menepuk punggung sahabatku. “Sabar yaa…”. Eh abis itu besoknya "Guess whattt? Tiiiiii!!!!! tebak, semalem gue jadian loooh sama Dia!" sumringah si sohib kasih kabar. Aku yang waktu itu ngebayangin pacar barunya cuma bisa "HAH? yaudah deh selamat" Sama sekalian minta traktir Pajak Jadian (ini namanya temen oportunistik jangan ditiru, sekarang udah nggak kok)

Well, kalau semua orang mulai gelisah jika tidak punya pacar sebulan, lalu orang tersebut akan merasa hina kalau tidak punya pacar menginjak tahunan. Lalu aku?  Hmmm sekalipun aku belum pernah berpacaran. Dari lahir bahkan, kongenital bahasa kedokterannya. Sekarang usiaku sudah menginjak 19 tahun. Mungkin mereka pikir aku hina dina merana menari dimenara kali ya, wkwk

Sewaktu SMA dulu atas saran dari ibuku, aku masuk ke Organisasi ROHIS (Rohani Islam). Pergaulanku sedikit berbeda sekarang lebih islami bisa dibilang, dan sedikit jadi rajin belajar.
“Eh kamu udah pernah pacaran belum Ti?” Tanya salah satu sahabat di ROHIS ku.
Dengan santai aku menjawab “Nggak pernah, kalo kamu?”
“Sama, aku juga belum pernah. Bentar doang waktu SMP cuma tiga hari.”
“Itu sama aja udah pernah woy, ckckck” Aku tertawa mendengarnya
“Tapikan cuma sebentar aja, nggak ngapa-ngapain kok.” Jawab samabatku membela diri.
“Wah bagus dong kalo gitu..” Aku acungkan dua jempol untuk sahabatku yang ini.

Intinya tetap saja, sangat jarang apalagi untuk anak yang tinggal di wilayah Ibukota yang belum pernah pacaran sama sekali. Aku merasa beruntung karena ibuku selalu memberikan perhatian dan penjagaan padaku sampai aku tidak pernah pacaran hingga sekarang. "Mama dulu karena ga ngerti agama aja ti, makanya waktu muda pacaran. Kamu jangan ya"

Awalnya aku sempat penasaran seperti apa rasanya pacaran, karena tetanggaku sudah pacaran. Padahal saat itu kami masih berada di Sekolah Dasar kelas lima. Tetapi aku selalu menginngat kalimat ibuku yang diulang beberapa kali.“Ti, pokoknya kamu jangan pacaran ya, awas nanti kalau pacaran langsung Mama nikahin nanti.” Bagai disambar petir rasanya. Mana mungkin aku yang masih SD harus menikah? Karena takut Aku memutuskan untuk mengikuti perintah ibuku.

Namun bagiku sekarang, hidup tanpa pacaran alias Jomblo adalah pilihan. Bukan karena perintah dari ibuku, bukan pula hinaan apalagi siksaan. Aku jomblo ideologis bukan opportunis. Aku sadar betul jodoh telah di tetapkan Allah di Lauh Mahfudz bahkan sebelum aku mengenal cinta. Aku yakin, jodohku pada akhirnya datang pada waktu yang tepat. Dan ketika Allah telah mempertemukan aku dengan pasanganku, Aku bisa memastikan bahwa Ia yang pertama buatku. InsyaAllah

Sabtu, 31 Januari 2015

Age Miracle

Netbook Angrybird Kesayangan


Efek modem ga bisa connect ke netbook walaupun udah di otak-atik berkali-kali akhirnya terpaksa ke tukang service komputer yang masih di seputaran daerah Depok walaupun hari ini super duper panas.

Bermodal fashion sekenanya rok batik, baju kuning (oke kali ini edisi citi yellow) dan jilbab putih kaos dan tas ransel nightmare coklat (ampun deh terserah lu aja sit pake bajunya haha) aku meluncur ke TKP.

Sambil nunggu abangnya otak-atik netbook yg covernya angrybird warna-warni, aku jajan di warung sebelah. Ditemani cemilan dan minuman aku duduk santai di depan abangnya.

Pas udah selesai abangnya nanya, masih SMP ya dek? Apa SMA?| Aku ber-hah? Antara gak mungkin sambil pengen ketawa geli, masa dikira anak SMP. Padahal udah calon mahasiswa tingkat akhir gini, abangnya pasti ga nyangka hari senin aku udah diminta nyerahin judul skripsi sama jurnal :( huhu

Apa ini efek pipi tembem jd awet muda ya, padahal ga pernah pake produk age miracle wkwkwk apa anak SMP zaman sekarang yang gayanya kayak mahasiswa? Ga ngerti lg deh