Satu.. dua.. tiga.. empat.. duapuluh…
tigapuluh…masih ada lagi..
*prok, prok*
duh nyamuk… Eh tadi berapa ya? Ah sudahlah hitunganku sudah buyar.
Perlahan orang-orang turun dari mobil yang aku hitung tadi. Berlari kecil
khawatir tertinggal jamaah salat magrib. Sambil bersandar di tiang masjid aku
tersenyum. Indahnya suasana ini apalagi dengan latar pergantian langit yang
sekarang kemerahan akan berubah menjadi gelap.
Banyak, sungguh banyak jamaah yang ada, bukan hanya
dari puluhan mobil yang tadi sempat aku hitung. Tapi juga ada dari sekitar
seratus motor dan satu, dua orang pejalan kaki. Tunggu, mungkin ini salah satu
hari spesial? Aku ingat-ingat namun tetap saja tidak ada yang istimewa pada
hari ini. Hari ini hanya tanggal 2 bulan April 2014. Sungguh bukan hari
perayaan umat muslim. Kali ini aku melihat masjid bukan sekadar tempat ritual
dua kali setahun. Iya hidup, benar-benar hidup.
Puluhan mobil, motor yang parkir di depan masjid Al-Makmur
Lupa, hampir aku lupa tentang apa yang aku sukai
dari kota ini. Aku sungguh menyukai suasana kotanya yang masih banyak pohon,
pantai dan sungai. Lega dari keruwetan kota seperti yang selalu menghiasi
kampung halamanku. Tapi memang aku punya alasan lain menyukai kota ini. Yaa.. Aku
sungguh rindu akan suasana seperti ini. Perlahan tapi pasti rongga-rongga
kosong dalam hatiku terisi olehnya.
Teringat saat pertama kali aku menginjakkan kaki di
tanah rencong ini. Kira-kira satu setengah tahun lalu. Saat itu berkah Ramadan.
Aku ditelepon kakakku yang berada di Banda-Aceh
“Dek,
selamat lu lulus FK Unsyiah!” Suara setengah
berteriak itu memecah siang hariku.
Takjub, dengan gemetar aku berusaha merespon suara
kakakku di seberang sana“Ah yang bener
mpok?”
Masih tidak percaya. Berdebar hati ini sambil
bersyukur juga harap-harap cemas aku langsung membuka pengumuman lewat
internet. Benar saja, aku diterima FK Unsyiah jalur reguler. Bangganya
orangtuaku saat itu. Tak perlu menunggu waktu lama, aku mencari tiket pesawat
Jakarta-Banda Aceh saat itu juga untuk mendaftar ulang.
Sore itu selesai kepentingan mendaftar ulang dan
berbagai tes kesehatan, aku berjalan-jalan sore bersama sahabatku yang juga
diterima di jurusan yang sama. Kami menyempatkan diri membeli makanan untuk
berbuka puasa.
“Eh
Ti, banyak cemilan tuh, lu mau ga?” Sahabatku menunjuk
jajaran pedagang di pinggir jalan
“Mauuu!!!”
Jawabku bersemangat
“Yaudah
yuk beli kesana!”
“Oke!”
Aku bingung sambil melirik jajanan pinggir jalan
yang berbaris rapih “Hmm banyak banget
yang jualan, gue bingung nih mau beli apa, gimana kalo beli bakso goreng aja
yuk!”
“Yaudah
gue mau, eh beli berapa banyak? Lima ribu dapet ga sih?”Seru
sahabatku itu sedikit ragu.
“Yaudah
kita coba dulu, kalo mahal gajadi beli aja hehe”
Timpalku sambil nyengir
"Sip Hahaha!"
***
Kita sepakat untuk jalan santai mendekati jajanan
yang berada di sekitar lapangan tugu kampus. Perlahan tapi pasti, kami medekati
gerobak merah yang menjual bakso goreng.
“Beli
apa nak?”Seru bapak penjual saat kami semakin dekat
Sahabatku menyodorkan uang pecahan lima ribu rupiah “Bakso goreng Pak, lima ribu bisa?”
“Bisa
nak… kalian puasa nak?” sambil memasukkan bakso dalam plastik
“Iya Pak, ..”Jawabku
“Yaudah
nih Bapak tambahin baksonya, sedekah”
Aku dan sahabatku saling pandang “Waah, Alhamdulillah.. iya makasih banyak ya Pak!”
Ini, hanya disini aku mendapatkan semangat beribadah
yang tinggi masyarakat dari berbagai kalangan. Ini bukan hanya kisah tentang
penjual bakso goreng yang ingin mendapat bonus pahala dengan memberi makan orang
berpuasa. Ada lagi, tentang kisah loper koran yang sangat sejuk mukanya saat
berjualan di tengah terik matahari di sela kemacetan lampu merah. Dan beliau datang
tepat waktu ketika mendengar seruan Tuhannya.
Lagi lagi ini bukan hanya masalah loper Koran. Toko-toko
sepanjang jalan raya saat kumandang Magrib diserukan bagaikan tentara yang
mendapat komando dari atasannya. Tertib, rapih, disiplin. Mereka kompak menutup sementara dagangannya. Mereka
seolah berbicara kepada dunia “Sekarang
bung, saatnya kami para muslim beribadah”.
Suasana menjelang Magrib, toko-toko tutup sementara
Tidaklah mudah untuk sekarang berpegang teguh kepada
syariat dengan sempurna. Banyak mungkin rintangan, cibiran, godaan ditengah
arus globalisasi yang tak jarang lebih mengutamakan kepentingan dunia. Aku
yakin kamu akan tetap kuat. Terus berjuang, wujudkan kehidupan yang Rabbani
seperti ini. Jangan pernah lupa akan identitasmu. You’re different, that’s why I love you
Lari banget judul postingan sama isinya, Siti. :)
BalasHapusEh, netap aja di sini. Dapat imam orang Aceh, ya! :D
Kak isni duluan lah, baru mikirin aku :p
BalasHapussiti bagus sekali postingannya. abg share yaa
BalasHapusboleh bgt bang, blog ini memang untuk umat :D
BalasHapusahahahaaa...
BalasHapusga shalat ya ? bilang mama nanti ya ?
azzzz. jangan lupa mampir kemari ya : http://charmingaceh.blogspot.com/2014/04/jangan-ke-banda-aceh.html
BalasHapusMantap Banget Tulisan ya.
BalasHapusDestinasi Lengkap Aceh cuma Ada di : http://acehplanet.com/
iyaaaa makasih yaa
BalasHapuskiraen postingan ini tentang cerita cinta betulan, Yang sering digembar-gembor di tv. ternyata terkaanku salah, cinta ini bukan yg tv gembar gembor tapi siti yg gembar gembor. bisa aje luuu
BalasHapusUndangan Menjadi Peserta Lomba Review Website berhadiah 30 Juta.
BalasHapusSelamat Siang, setlah kami memperhatikan kualitas tulisan di Blog ini.
Kami akan senang sekali, jika Blog ini berkenan mengikuti Lomba review
Websitedari babastudio.
Untuk Lebih jelas dan detail mohon kunjungi http://www.babastudio.com/review2014
Salam
Baba Studio
< Slotbankbpd.com > Bagi pecinta Slotbankbpd maupun bank indonesia bisa dapat anda rasakan permainan slot online. Serta online 24 jam hingga bisa mendapatkan bonus menarik yang bisa anda dapatkan. Akan di bantu kemenangan yang bisa anda dapatkan hari ini
BalasHapusJudi Slot Online Deposit Bank Kalbar
Slot Online Deposit Bank Kalbar
Situs Slot PG Soft Deposit Bank Kalbar
Slot Deposit Bank Aceh
Judi Slot PG Soft Deposit Bank BPD Kalbar