Jumat, 06 September 2013

kirain kutu air..............


oke manteman kali ini saya akan membuat program baru dalam blog saya yaitu P3K kepanjangaannya yaitu Pertolongan Pertama Pada Kecantikan eh maksudnya kesehatan lahir batin. Oke mungkin artikel-artikel ini nantinya siapa tahu berguna untuk nusa bangsa terutama masyarakat yang awam akan dunia kesehatan.

jadi gini secara saya masih termasuk mahasiswa tingkat awal di fakultas kedokteran yang ilmunya baru setinggi pohon toge. yaa harap maklum ya kalo ada salah teori atau penjelasan kurang jelas jadi bikin anda malah makin galau. artikel ini sangat tidak bisa dijadikan bahan referensi untuk tutorial apalagi penelitian, karena ini semua hanya berdasarkan pengalaman pribadi atau orang-orang terdekat dari saya. got it? well, okedeh tanpa memperpanjang mukadimah langsung aja ya masuk ke tayangan perdana saya tentang P3K. check this out!

Prinsip merantau ini buat saya adalah hidup hemat, jadi jangan sampe kayak beberapa teman saya yang besenang-senang dahulu lalu sakit, nyeri, sesak, sekarat kemudian. Foya-foya di awal, terus akhir bulan bingung mau pinjam uang sama siapa.

Karena saya ingin berhemat jadi sebisa mungkin saya melakukan semuanya sendiri ditengah-tengah deadline kuliah, tugas, organisasi, dan sederet ritual makhluk rempong bernama perempuan. Saya berusaha sekuat tenanga melakukan semuanya sendiri, mulai dari nyapu, ngepel, nyuci baju, nyuci motor, nyuci piring, gosok baju, masang lampu, geser lemari, tempat tidur, dan sebagainya. Pokoknya segala kegiatan pertukangan dan per-asisten rumah tanggaan.

Saya mencoba untuk tidak memanjakan diri sendiri, sebisa mungkin saya tidak melemparkan baju saya ke tempat laundry. Selain karena niat itu, karena hawa di tempat berdomisili saya sekarang sangat panas, jadi saya malah senang main air sambil mencuci di siang hari.

Tapi lama-kelamaan saya merasakan ada perubahan pada telapak kaki saya, tepatnya di sela ibu jari kaki dan sekitarnya. Saya kira, oh mungkin kutu air, karena keseringan mencuci mungkin. tapi semakin lama semakin mengerikan, kulit telapak kaki saya di sekitar ibu jari mulai terkelupas, bahkan sedikit dagingnya membelah yang menyebabkan nyeri luar biasa saat berjalan.

Selidik punya selidik, ternyata ada saudara saya yang menderita dematitis contact (DC). you have to know guys, jadi dermatitis kontak ini bisa terjadi karena reaksi hipersensitivitas atau sensitif yang berlebihan pada suatu alergen atau penyebab alergi.

Nah jadi saudara saya ini, sebut saja melati, kebetulan melati anak kos juga jadi mencuci sendiri. Telapak kaki melati ini hampir semuanya terkelupas sehabis mencuci, bahkan kulit telapak kaki yang super tebal itu terkikis sampai pembuluh darah di kakinya jelas terlihat. Bahkan melati nggak sanggup untuk jalan karena sakit luar biasa.

Setelah diperiksakan ke dokter ternyata si melati menderita DC, dan penyebabnya adalah detergen. Nah menurut gejala yang ada dan garis keturunan yang sama, ternyata saya juga menderita DC. Sebenernya alergi itu simple kok, kalo kita jauhin si alergen ga bakal terjadi apa-apa. tapi secara saya nggak mungkin ngejauhin detergen seumur hidup, jadinya saya cari solusi lain. setelah yakin akan penyakit saya, saya mempunyai ide untuk membeli sepatu boot yang akan selalu saya pakai jika berhubungan dengan detergen. dan alhamdulillah yaa sesuatu banget, perlahan-lahan telapak kaki saya semakin membaik.

ngerasa sependeritaan? coba aja beli sepatu boot juga  dooong hehe

*ohiya dermatitis kontak bukan cuma karena detergen, bisa juga karena lapisan dari jam tangan, yang buat anda gatel terus garuk-garuk kalo pake jam tangan. hmm banyak deh dan sebagainya dan sebagainya.
buat lebih jelasnya baca buku tentang hipersensitivitas, disana dibagi klasifikasinya juga. udah itu aja. terimong geunaseh atas perhatiannya rakan-rakan ^^

2 komentar:

  1. Washington DC..
    Dermatitis itu apa ya??
    tros kalau garuknya pake kulit durian gimana? terinteksi juga gak? :D

    BalasHapus
  2. dermatitis contact bang, boleh... garuk pake beling juga boleh ini kan zamannya kebebasan bang wkwkwk. infeksi lah, kecuali kulit duriannya steril

    BalasHapus