Rabu, 30 Oktober 2013

BIMATERIL




Sabtu 26 Oktober 2013 divisi MnD (Member Ship and Development) AMSA Unsyiah mengadakan sebuah acara BIMATERIL (Basic Training and Meeting The Experts for Sharing Experience to Develop Organizing Skill). Hendra Dwitanto selaku ketua acara BIMATERIL mengungkapkan tujuan dari dilaksanakannya acara BIMATERIL yaitu untuk meningkatkan kemampuan member AMSA dalam pengembangan diri dan keorganisasian khususnya dalam bidang kepemimpinan.

Serangkaian acara BIMATERIL dikemas secara aktif dan menarik berlangsung pada pukul 09.00-16.30 dipimpin oleh pengisi materi dari team The Leader. Diawali dengan registrasi pada pukul 09.00-09.30

Materi pertama adalah River of Life pada pukul 09.30-11.00 pada materi pertama ini peserta BIMATERIL yang berjumlah sekitar 50 orang terlihat sangat bersemangat. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok yang membentuk sebuah lingkaran. Dalam kelompok tersebut mereka peserta diminta untuk menggambarkan kehidupannya dalam selembar kertas mulai dari masa kecil sampai ke masa depan. Kemudian peserta diminta untuk mempresentasikannya dalam kelompok tersebut. Menurut salah seorang peserta Orintya Putri Adiyusika,  yang biasa disapa Orin ini sangat menyukai materi pertama. Karena dengan adanya “River of Life” dia menjadi mengetahui perjalanan kehidupan teman satu organisasinya ini. Dampaknya pun sangat baik, ia menjadi lebih memahami perjalanan hidup teman-temannya.

Dilanjutkan dengan materi kedua yaitu Project Management pada pukul 11.00-12.30. Kali ini peserta masih dengan posisi membentuk kelompok diminta untuk menyelesaikan suatu masalah yang dianggap sulit untuk diselesaikan secara bersama. Yang diajarkan untuk menyelesaikan masalah ini dalam beberapa tahap.
Selesai sesi materi kedua, dilanjutkan dengan ISOMA (Istirahat, Soolat dan Makan) pukul 12.30-14.00. 

Lepas ISOMA acara kembali dimulai. Kali ini Materinya tentang Leader Training. Peserta tidak lagi membentuk lingkaran kelompok. Sesi materi ketiga ini diawali dengan menggambar tentang criteria pemimpin yang ideal dimata para peserta. Para peserta juga masih terlihat kreatif, ada yang menggambar orang dengan bohlam diatas kepalanya, ada yang menggambar sosok yang mirip Teuku Umar dan masih banyak lagi. Setelah itu peserta diminta melihat sebuah video dan dilanjutkan dengan sharing tentang pemimpin. Walaupun hari semakin siang, antusias peserta tidak terlihat memudar sedikitpun. Dapat dilihat dari masih bersemangatnya perserta selama sharing pendapat.

Acara terakhir adalah Leader Game dimulai pukul 15.30 sampai dengan 16.30. Para peserta kembali dibentuk dalam sebuah kelompok, kemudian diberikan sebuah scenario kasus tentang sebuah daerah yang terisolir sekaligus rawan bencana alam. Setiap kelompok tersebut diminta untuk menyelesaikan kasus dalam bentuk miniatur tiga dimensi dalam waktu 15 menit. Pada games ini tiap kelompok berusaha untuk membuat penyelesaian yang terbaik untuk di presentasikan. Ide dari setiap kelompok cukup mengesankan. Ada yang membuat puskesmas keliling, ada yang membuat gedung serbaguna yang didalamnya bisa untuk mengungsi, memberikan pelayanan kesehatan, dan belajar. Juga ada yang membuat landasan helicopter dan miniatur relawan.

Setelah materi terakhir yaitu leader game, para peserta diminta untuk mengeluarkan uang 3000 rupiah dan memberikan uang tersebut kepada salah satu orang yang paling berjasa kepada masing-masing peserta di training ini. Banyaknya uang yang didapatkan peserta akan menjadi indicator bahwa ia disenangi oleh teman-temannya. Dan semakin sedikit uang yang didapat justru semakin menjadi cerminan untuk para peserta untuk menjadi lebih baik lagi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar